Budaya Dan Perilaku Masyarakat Yang Terbiasa Membuang Hajat (black Water) Dan Membuang Limbah Cuci Dan Mandi (grey Water) Sembarangan, Menjadi Salah Satu Fokus Pemerintah Dalam Melakukan Kajian Untuk Mengurangi Pencemaran, Khususnya Pencemaran Air.

Air Bersih Adalah Sumber Kehidupan Bagi Mahluk Hidup, Jika Air Bersih Sudah Tercemar, Mahluk Hidup Yang Mengunakannya/mengkonsumsinya Akan Rentan Terkena Berbagai Macam Penyakit. Diantaranya, Penyakit Yang Kita Kenal Yaitu Diare, Kolera, Cacingan Dan Lain Sebagainya.

Pemerintah Kota Bekasi Mempunyai Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Dan Pertanahan (Disperkimtan) Serta Mempunyai Unit Pelaksana Teknis Pengolahan Air Limbah Domestik (UPTD PALD) Yang Bertugas Melaksanakan Kajian Teknis Dan Melakukan Pengolahan Limbah Serta Evaluasi Hasil Kajian Dan Pengolahan Limbah Tersebut.

UPTD PALD Disperkimtan Bekerja Sama Dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Mulai Memetakan Lokasi Rencana Akan Dibangun Tempat Untuk Pengolahan Limbah Domestik.

Kementerian PUPR Melalui Dirjen Cipta Karya Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Bekerja Sama Dengan Tim Engineering Service Project (ESP) Sebagai Konsultan, Mengadakan Pertemuan Dengan UPTD PALD Disperkimtan  Dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi.

Dalam Rencananya Kegiatan Ini, Memerlukan Lahan Atau Lokasi Untuk Membangun Fasilitas Pengolahan Limbah Domestik. Di Kota Bekasi Ada Ini Beberapa Tempat Atau Lokasi Yang Akan Di Jadikan Tempat Tersebut.

Setelah Pertemuan Selesai, Semua Tim Dari Kementerian PUPR, Tim Konsultan ESP, Tim Dinas Lingkungan Hidup Dan Tim UPTD PALD Disperkimtan Melakukan Survey Lokasi. Lokasi Yang Di Survey Tersebut Akan Menjadi Bahan Rekomendasi Untuk Pembuatan Detail Engineering Desaign (DED) Untuk Di Ajukan Ke Wali Kota Bekasi.

Tempat-tempat Yang Di Survey Diantaranya Lapangan Multiguna Bekasi Timur, Wilayah Rusunawa Bekasi Timur, Danau Perumahan Duta Harapan (Telaga Mas) Dan Rawa Pasung Di Kelurahan Kalibaru. (admin)